Download
arsipe mas boneX
-
▼
2010
(122)
-
▼
April
(35)
- Malaikatku
- bersihin rem cakram motor
- Bunda tolong mandikan aku sekali saja, please...?!
- Bagi dunia kau hanya seseorang, tapi bagi seseoran...
- kisah penjual tomat yang menjadi pengusaha sukses!
- Kisah Nyata Sekaligus Motivasi
- Perawat Berdasi Mencoba Bisnis Kembang
- PEMBEKALAN PENYEGARAN PENGETAHUAN KESELAMATAN LALU...
- Teori Keluarga
- Skizofrenia
- Macam Vitamin
- VITAMIN D (KOLKALSIFEROL)
- Vitamin Larut Lemak
- ASAM FOLAT : Vitamin B, M, U, R, S, B11, B12,
- PROVITAMIN DAN ANTI VITAMIN
- VITAMIN
- MINERAL
- ILMU GIZI
- BISNIS PLANE PEMBUATAN WARNET
- PROPOSALINTERNET SERVICE PROVIDER“ REKSA NET “Tuga...
- kuiah sambil bisnis....? why not?
- ingah
- panggung sandiwara
- kecemasan
- aromatheraphy
- musuh negara
- tersadar
- berontak
- Diet ala Rasululloh
- pengaruh aroma terapi terhadap penurunan tingkat k...
- DAMPAK PEMINDAHAN IBUKOTA KABUPATEN PEKALONGAN DAR...
- sekedar cerita
- Cedera kepala
- Hematotorak
- Asuhan Keperawatan Kejang demam
-
▼
April
(35)
sms gratis
Feedjit
Selasa, 06 April 2010
sekedar cerita
Selasa, April 06, 2010 |
Diposting oleh
Perawat Ksatria Indonesia |
Edit Entri
Dikisahkan sepasang suami istri yang bekerja meninggalkan anaknya yang berusia tiga tahun bernama Ita, bersama sang pembantu di rumah. Namanya anak-anak yang suka mengeksplorasi diri, Ita pun demikian. Sambil bermain dia mencoret-coret tanah di halaman dengan lidi, sementara pembantunya menjemur kain di garasi, puas dengan mencoret tanah, ia menemukan sebuah paku dan mulai mencoba untuk menggores-gores mobil ayahnya yang berwarna hitam. Karena masih baru, mobil tersebut jarang digunakan oleh ayahnya ke kantor. Maka, penuhlah mobil tersebut dengan coretan gambar Ita.
Begitu ayahnya pulang, dengan bangga Ita memberi tahu tentang gambar-gambar yang sudah di buat di mobil ayahnya tersebut. Bukan pujian yang diterimanya, melainkan kemarahan yang sangat besar. Pertama kali yang kena damprat adalah sang pembantu karena dianggap tak mengawasi Ita di rumah. Baru giliran anaknya yang dihukum. Demi mendisiplinkan anak, maka si Ayah mulai mengajarkan anaknya, tidak hanya dengan kata-kata melainkan dengan pukulan. Dipukullah kedua telapak tangan dan punggung tangan anaknya dengan apa saja yang ditemukan disitu. Mulai dengan mistar, ranting, sampai lidi disertai luapan emosi yang tak terkendali.
''Ampun, 'Bah!sakit... Sakit, ampun!'' jerit Ita sambil menahan sakit tangannya yang sudah mulai berdarah-darah. Si Ibu hanya diam saja, seolah-olah merestui tindakan disiplin yang ditegakkan suaminya.
Puas menghajar anaknya, si ayah menyuruh pembantu untuk membawa Ita ke kamarnya. Dengan hati yang teriris, sang pembantu membawa Ita ke kamarnya. Sore hari ketika dimandikan, Ita menjerit-jerit menahan pedih. Esoknya tangan Ita mulai membengkak, sementara Ayah Ibunya tetap bekerja seperti biasa. Ketika dilaporkan oleh pembantunya, Ibu Ita hanya mengatakan, ''Oleskan obat saja!''.
Hari berganti hari hingga suhu badan Ita mulai panas karena luka tangannya sudah terinfeksi. Ketika dilaporkan, orang tuanya pun hanya mengatakan supaya diberi obat penurun panas. Hingga suatu malam, panasnya semakin tinggi, bahkan Ita mulai mengigau. Buru-buru mereka membawa Ita ke rumah sakit pada malam itu juga.
Hasil diagnosis dokter menyimpulkan bahwa demam Ita berasal dari tangannya yang sudah terinfeksi dan busuk akibat luka-lukanya. Setelah seminggu diopname di sana, dokter mengatakan kepada ayah dan ibunya dan mengatakan ''Tidak ada pilihan lain....'
dokter mengusulkan agar kedua tangan anak itu diamputasi karena infeksi yang terjadi sudah terlalu parah, ''ini sudah bernanah dan membusuk, untuk menyelamatkan nyawa Ita, tangannya harus diamputasi?''
mendengar berita ini, orang tua Ita bagai disambar petir. Dengan air mata berurai dan tangan bergetar, mereka menandatangani surat persetujuan amputasi anak yang paling dikasihinya.
Setelah sadar dari pembiusan operasinya, Ita terbangun sambil menahan rasa sakit dan bingung melihat tangannya yang dibalut kain putih. Lebih kaget lagi dia melihat kedua orangtuanya dan pembantunya menangis disampingnya. Sambil menahan rasa sakit, Ita berkata kepada orang tuanya ''Abah... Mama, Ita tidak akan melakukannya lagi... Ita sayang Abah, sayang Mama, juga sayang Bibi. Ita minta ampun sudah mencoret-coret mobil Abah!'' Si Ibu dan Ayah semakin menangis mendengar kata-kata Ita tersebut.
''Bah, sekarang tolong kembalikan tangan Ita, untuk apa diambil, Ita janji tidak akan melakukannya lagi. Bagaimana kalau nanti Ita mau main dengan teman-teman karena tangan Ita sudah diambil. Abah.. Mama, tolong kembaliin, pinjam sebentar saja, Ita mau menyalami Abah, Mama, dan Bibi untuk minta maaf!''
Label:
dari sahabatku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
jam
Jumlah pengunjung
Laskar X-Pan City
- Perawat Ksatria Indonesia
- Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia
- Dunia telah memberikan arti bagi hidupku. Saya hanyalah anak kampung yang tidak ingin ketinggalan dengan kemajuan teknologi. Bukan saatny orang kampung termarjinalkan. Sekarang adalah saatnya untuk maju. membuka bakat terpendam yang dimiliki oleh orang kampung seperti saya ini.
Perjalananku
- [TIPS] (8)
- anak (2)
- askep (6)
- bedah (10)
- bisnisku (5)
- curahan hatiku (9)
- dari sahabatku (10)
- gawat darurat (4)
- GIZI (1)
- hanya cerita (2)
- Hiburan (5)
- ilmu (22)
- ilmu jiwa (1)
- informasi (12)
- kulit (1)
- maternitas (2)
- motivasi (2)
- musik (1)
- my fam (1)
- obat (1)
- pedoman perawat (1)
- penyakit dalam (3)
- skripsi (1)
- SYARAF (1)
- teman (2)
- Untuk mengingatkan (11)
- VITAMIN (6)
0 komentar:
Posting Komentar
kasih komentar anda