barisan sponsor

Rabu, 17 Februari 2010

ketidakadilan

Seperti biasa, sore ketika senja masih setia menampakkan keanggunannya. Ditempat peraduan ilmu menyusuri jalan, merentas kegalauan rasa ingin tauku. Dia pun masih membuatku tertarik untuk menatapnya, hingga membuatku tersenyum. Namun kembali sang angin membuatnya menunduk malu, dengan gerakan lembut dan tersimpan nilai estetik dalam setiap gemulainya. Menebarkan kembang putih yang menjadi pesonanya, hingga menyentuh pipiku yang geli dibuatnya. Itulah dia, masih tentang ilalang sore ini. Tak lupa sang angin pun berbisik lembut padaku, membuatku tertawa tentang parodi bumi manusia yang sedang mementaskan dua lembaga penegak hukum. Senyum getir yang tepatnya. Menarik nafas untuk menjawab pertanyaan sang angin. Yang entah begitu kelu diri ini untuk menjawab. Sesungguhnya, dalam batinku berkata semuanya sedang menunggu. Menunggu hari ketika tangan, hati, kaki, dan semua yang ada pada diri kita dimintai kesaksiannya. Termasuk pentas parodi di bumi manusia pada saat ini. Ketika raja dan ratu tikus mungkin kini sedang tertawa menantikan hidangan makan malam dalam benteng tiran yang kokoh. Menyaksikan sang kucing terperangkap harimau (bosen istilah cicak-buaya>bosem, ganti kucing-harimau, red). Jangan biarkan terlalu lama, karena rakyat sudah jengah menanti jawaban. Dalam penafikkan rasa ketidakadilan. Jangan biarkan terlalu lama, karena luka sudah menyayat terlalu dalam. ketika sang tiran kembali berjaya. Dalam jual beli kebenaran. Cukup! Hentikan! Biar kini, kami yang bergerak. Menyulut api kebebasan dari kedzaliman dan ketidakadilan yang bersarang dalam kekuasaan. karena mungkin selama ini, kami terbuai, terdiam.. semoga ini, bisa menjadi awal munculnya percikan keberanian melawan ketidakadilan.



0 komentar:

Posting Komentar

kasih komentar anda

jam

Jumlah pengunjung

Laskar X-Pan City

Foto saya
Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia
Dunia telah memberikan arti bagi hidupku. Saya hanyalah anak kampung yang tidak ingin ketinggalan dengan kemajuan teknologi. Bukan saatny orang kampung termarjinalkan. Sekarang adalah saatnya untuk maju. membuka bakat terpendam yang dimiliki oleh orang kampung seperti saya ini.

translate

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Perjalananku

benerin komputer

tentang skripsi