Rabu, 31 Maret 2010
diapers
Rabu, Maret 31, 2010 |
Diposting oleh
Perawat Ksatria Indonesia |
Edit Entri
Penyakit kulit bisa menyerang siapa saja, baik laki-laki, perempuan, orang dewasa, kanak-kanak bahkan bayi. Karena anatomi kulit yang sangat berbeda dengan orang dewasa, bayi merupakan kelompok usia yang sangat rentan terhadap gangguan kulit.
Menurut Bernard Cohen, M.D, direktur ilmu kesehatan kulit anak dari Johns Hopkins Children's Center, kulit merupakan organ bertindak sebagai benteng pertahanan terhadap beragam elemen yang mengancam tubuh mulai dari sinar matahari hinga bakteri. Pada tahun pertama, seorang bayi akan sangat rentan terhadap gangguan karena lapisan kulit mereka belum sempurna. Pasalnya dibutuhkan waktu hingga satu tahun bagi epidermis kulit untuk berkembang dengan cepat dan berfungsi secara efektif.
Incidence rate (angka kejadian) ruam popok berbeda-beda di setiap negara, bergantung pada hygiene, pengetahuan orang tua (pengasuh) tentang tata cara penggunaan popok dan mungkin juga berhubungan dengan faktor cuaca. Kimberly A Horii, MD (asisten profesor spesialis anak Universitas Misouri) dan John Mersch, MD, FAAP menyebutkan bahwa 10-20 % Diaper dermatitis dijumpai pada praktek spesialis anak di Amerika. Sedangkan prevalensi pada bayi berkisar antara 7-35%, dengan angka terbanyak pada usia 9-12 bulan. Sementara itu Rania Dib, MD menyebutkan ruam popokk berkisar 4-35 % pada usia 2 tahun pertama. Pemakaian diapers dapat dikategorikan menjadi selalu dan tidak selalu. Dikatakan selalu jika pemakaian diapers ini digunakan setiap hari. Pemakaian diapers dapat dikatakan tidak selalu jika digunakan tidak setiap hari, biasanya pemakaian diapers ini hanya digunakan saat bepergian jauh. (Kimberly A Horii, MD, 2010)
Pada bayi, struktur kulitnya lebih tipis, ikatan antar selnya lebih lemah dan lebih halus. Kulit bayi juga memiliki pigmen yang lebih sedikit, dan tidak mampu mengatur temperatur seperti halnya anak-anak dengan usia lebih tua atau orang dewasa. Munculnya kemerahan dan peradangan pada kulit merupakan salah satu gejala dari reaksi alergi pada tubuh bayi. Perawatan kulit bayi yang keliru menyebabkan terjadinya infeksi jamur dan bakteri pada area yang ditutup popok. Penyakit ini sering disebut sebagai diaper rash atau ruam popok. Untuk mengatasi ruam popok diperlukan pengetahuan tentang tata cara merawat diaper rash dengan baik dan benar.
Label:
[TIPS]
|
0
komentar
Senin, 29 Maret 2010
mencari jati diri
Senin, Maret 29, 2010 |
Diposting oleh
Perawat Ksatria Indonesia |
Edit Entri
Pada sebuah perjalanan, seseorang mungkin akan terombang ambing dalam ketidakpastian langkah
Mencoba melangkah pada sebuah titik, kemudian beralih tanpa sebuah kejelasan
Beberapa orang bilang saya sedang menemukan sebuah jati diri
Sebagian lagi bilang sedang mencari apa itu jati diri
Engkau tau apa jati diri itu?
Jauh sebelum jati diri sudah terbentuk dari sebelumnya
Saat kita lahir kita menjadikan hal itu sebagai pembentuk jati diri kita
Saat kita duduk dalam sebuah perenungan melihat masa lalu kita
Kita sebenarnya telah melihat semua proses yang membentuk jati diri
Maka sejatinya jati diri itu sudah ada sejak dahulu kala
Sayangnya kita tidak menyadari kalau kita mencari jati diri
Kita terus mencari kaca mata yang sebenarnya telah kita pakai dari dahulu
Padahal kita tahu jati diri itu ada pada diri kita
Sayangnya kita tak pernah menggali lebih dalam
by. anank nurdiana
Label:
teman
|
0
komentar
Rabu, 17 Maret 2010
GIZI
Rabu, Maret 17, 2010 |
Diposting oleh
Perawat Ksatria Indonesia |
Edit Entri
BEBERAPA BATASAN
Gizi
Berasal dari bahasa arab : Gizza yang berarti makan an yang bermanfaat atau sari makanan
Zat gizi
Zat-zat yang terdapat dalam makanan yang berman faat bagi kesehatan tubuh. Ada 6 kolompok zat gizi : Karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air
Zat anti gizi
Zat yang menghambat proses penyerapan zat gizi dalam tubuh seperti : Tripsin inhibitas pada kedele, tanin pada the, cafein pada copy.
Ilmu Gizi
Ilmu Pengetahuan yang mempelajari hubungan antara makanan dan kesehatan, dengan cara mengatur makanan sehari-hari, agar tubuh berada dalam keadaan yang optimal
Diit
Makanan khusus yang dimakan perorangan/ seseorang dalam jangka waktu tertentu baik keadaan sehat atau sakit untuk memperoleh tingkat kesehatan yang lebih baik atau memperoleh penyembuhan
Makanan
Semua hasil olahan yg dpt dimakan & diminum serta bermanfaat bagi kesehatan termasuk obat-obatan
Makanan lengkap
Susunan hidangan pada suatu waktu makan (misal pagi, siang, malam) yang terdiri makanan pokok, sayur, lauk pauk, buah serta air
Makanan selingan
Makanan yang dimakan diantara dua waktu makan misalnya jajanan
Menu
Susunan hidangan yang terdiri dari olahan beberapa macam resep makanan yang dipadukan serasi dan disajikan pada waktu tertentu
Menu seimbang
Susunan hidangan yang mengandung unsur-unsur zat gizi sesuai kebutuhan tubuh dalam proporsi yang seimbang dan menyehatkan
Pola makan
Gambaran tentang waktu dan frekuensi makan yang berlaku baik jumlah maupun jenisnya
Kurang gizi
Keadaan kurang gizi yang dialami karena konsum si makanan sehari-hari kurang mengandung zat gizi
Gizi kurang
Status/Keadaan patologis yang disebabkan karena tubuh kekurangan zat gizi tertentu yang berlarut dan jangwaku yang lama
Misal KEP, KVA, Anemia. GAKY
Kecukupan Gizi
Banyaknya masing-masing zat gizi yang harus dipenuhi dari makanan yang mencakup hampir semua orang sehat yg dipengaruhi, umur, TB, BB, Genetika, keadaan hamil, menyusui dll
(Rata-rata kebutuhan + 2 X SD)
Kebutuhan Gizi
Banyaknya zat gizi minimal yg diperlukan masing-masing individu
Label:
GIZI
|
0
komentar
Rabu, 10 Maret 2010
INFARK MIOKARD AKUT
Rabu, Maret 10, 2010 |
Diposting oleh
Perawat Ksatria Indonesia |
Edit Entri
KEMATIAN pada miokard (otot jantung) akibat dari aliran darah ke bagian otot jantung TERHAMBAT
DEFINISI
— Suplai oksigen y’ TIDAK SESUAI dg kebutuhan TIDAK TERTANGANI à KEMATIAN sel-sel jantung
A. Suplai DARAH berkurang
◦ Pembuluh Darah (kepatenan)
– Aterosklerosis, spasme, & arteritis
– Tanpa RIWAYAT PENYAKIT:
◦ Obat-obatan, stress, suhu dingin ekstrim, merokok
◦ Sirkulasi
– Kelancaran PEREDARAN DARAH dr JANTUNG à PEMOMPAAN JANTUNG
– Penurunan COP
◦ Darah
– Daya angkut DARAH
– anemia, hipoksemia, dan polisitemia
ETIOLOGI
B. Kebutuhan O2 MENINGKAT
◦ Normal à MENGKOMPENSASN peningkatan KEBUTUHAN O2: COP & NADI naik
◦ PENYAKIT JANTUNG à kompensasi MEMPERBURUK KONDISI JANTUNG à kematian sel jantung
◦ MISAL:
– aktivitas berlebih, emosi, makan terlalu banyak dan lain-lain
FAKTOR RESIKO
A. DAPAT DIUBAH
◦ Merokok:
– Aterosklerosis, trombogenesis, vasokontriksi, hipertensi, disritmia jantung, meningkatkan kebutuhan oksigen, menurunkan kapasitas angkut.
◦ Alkohol à aritmia, HIPERTENSI sistemik & KARDIOMIOPATI dilatasi
◦ Infeksi à Chlamydia pneumoniae: KORONER ATEROSKLEROTIK
◦ Hipertensi à BEBAN KERJA JANTUNG meningkat
◦ Obesitas à TD & Kolesterol #
◦ Kurang olah raga à LDL #
◦ Diabetes à resiko 2-4 x > tinggi
B. TIDAK DAPAT DIUBAH
◦ Usia
– Semakin Tua RESIKO MENIGKAT
◦ Jenis Kelamin
– Laki-laki > Perempuan (H estrogen)
– Perempuan meningkat paska menopause
◦ Riwayat KELUARGA
– Di turunkan secara genetik
◦ KEPRIBADIAN
Tipe A beresiko tinggi: gresif, kompetitif, kasar, sinis, gila hormat, ambisius, dan gampang
GANGGUAN FUNGSIONAL TUBUH pd AMI
— Daya KONTRAKSI menurun
— Gerakan dinding abnormal
◦ Daerah yang terkena infark akan menonjol keluar saat kontraksi)
— Perubahan daya kembang dinding ventrikel
— Penurunan volume sekuncup.
— Penurunan fraksi ejeksi
FAKTOR y b’PENGARUH pd FUNGSI FISIOLOGI
— UKURAN infark
◦ > 40% syok kardiogenik
— Lokasi Infark
◦ dinding ANTERIOR mengurangi fungsi mekanik jantung > inferior. (SA Node)
— Sirkulasi kolateral
◦ semakin BANYAK à GANGGUAN minimal.
— Mekanisme kompensasi
◦ TUJUAN: pertahankan COP dan perfusi perifer.
◦ RUSAK à Gangguan akan mulai terasa
LOKASI INFARK
KLASIFIKASI AMI (MORFOLOGI
— AMI TRANSMURAL
◦ Mengenai seluruh LAPISAN MIOKARD
◦ > RENTAN thd kekurangan OKSIGEN à aliran darah berhenti saat OTOT BERKONTRAKSI
◦ Suggest : AMI dg Q patologis
— AMI NON-TRANSMURAL / SUBENDOKARDIAL
◦ Mengenai 1/3 – ½ tebal MIOKARD
◦ Suggest : AMI non-Q wave
— PATOLOGIS
— Seberapa LUAS CEDERAnya
— Q-wave: CEDERA LUAS
— Non Q-wave: CEDERA KECIL
KLASIFIKASI AMI (Segmen ST)
— STEAMI (ST Elevasi- AMI)
◦ Cedera miokard (dekat ELEKTRODA) à iskemi epikardia.
◦ ST elevasi
◦ Berkembang mnjd AMI-Q wave
— NSTEAMI (Non-ST Elevasi AMI)
◦ Iskemi subendokardia
◦ Masih ada bagian miokardium y normal
◦ Segmen ST depresi
Berkembang menjadi AMI non Q wave
MANIFESTASI KLINIS
— Tidak SAMA antar individu
◦ Cepat-lambat; Nyeri BERAT-RINGAN-TANPA GEJALA (Silent Heart Attack)
◦ Silent Heart Attack, terjadi pd:
– Lansia
– Diabetes Melitus à Neuropati à Perubahan AMBANG NYERI
pasca TRANSPLANTASI JANTUNG (terputusnya saraf jantung donor-host
— GEJALA UMUM
◦ NYERI DADA
– 90 % keluhan
– Berlangsung > 30 menit
– Tidak berkurang dg ISTIRAHAT dan Nitrat
– Menjalar ke lengan kiri, bahu, leher sampai ke epigastrium
◦ SESAK NAFAS
– Pe# mendadak TEKANAN AKHIR DIASTOLIC (EDV) ventrikel kiri
– Cemas à Hiperventilasi
– Silent infark à Sesak NAFAS = Left Heart Failure
◦ GASTROINTESTINAL
– Aktivitas VAGAL à mual & muntah (sp. Infark Inferior)
– Cegukan àSTIMULASI DIAFRAGHMA
◦ GEJALA LAIN
– Disritmia Ventrikel (Palpitasi, Pusing, Sinkop)
– Emboli Arteri (stroke, iskemia arteri)
PEMERIKSAAN FISIK
— PENAMPAKAN UMUM
◦ Aktivitas SIMPATIS berlebih (pucat, berkeringat, gelisah, diphoresis)
◦ Demam SEDANG (<38 C) 12-24 jam onset
— NADI & TEKANAN DARAH
◦ Sinus Takikardi (1/3 pasien) à melambat dg ANALGESIA
◦ Sinus Bradikardi, Blok jantung
◦ Pelepasan KOTEKOLAMIN à pe# TD moderat
◦ HIPOTENSI à aktivitas VAGAL, Right Ventrikal Infark, Syok Kardiogenik
— BUNYI JANTUNG
◦ Bunyi Tambahan (S3 & S4) à mur-mur
◦ Sindrom Dessler à bunyi gesekan perikard (2-6 minggu onset)
— PARU
◦ Ronkhi
◦ Edema (infark luas, anterior)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
— EKG
◦ Perubahan GAMBARAN EKG
— T inverted, Segment ST depresi (ISKEMIK)
— Segment ST elevasi (INJURI)
— Gel Q Patologi (INFARK)
◦ Menentukan lokasi gangguan
— Test LAB DARAH
◦ Kreatinin Pospokinase (CPK)
— 6-8 jam onset à Puncak 24 jamà 48 jam Normal
◦ LDH (Laktat Dehidrogenisasi)
— 24 jam onset à puncak 3-6 hari à 2 Minggu Normal
◦ Troponin T & I
— Paling SPESIFIK untuk jantung
3-4 jam onset à Puncak 24-48 jam à 1-3 minggu Normal
— Coronary Angiography
◦ Menentukan LOKASI SUMBATAN koroner
◦ Menyuntikan ZAT KONTRAS, diperiksa dg SINAR X à kateterisasi jantung
◦ Angioplasti à pemulihan aliran, dengan membebaskan SUMBATAN à pemasangan STENT
PENANGANAN
— PRINSIP penanganan:
◦ Menghantikan PERKEMBANGAN AMI (referpusi)
◦ Menurunkan BEBAN JANTUNG
◦ Mencegah KOMPLIKASI
— Bentuk PENANGANAN AWAL:
◦ Oksigen (walau SaO2 baik)
– Oksigen melimpah à beban jantung turun
– Metode: Binasal kanul 5-6 L
◦ Pasang MONITOR EKG
– Disritmia mematikan sering pd AWAL SERANGAN
◦ Pasien BEDREST TOTAL
Menurunkan BEBAN JANTUNG à kerusakan lebih lanjut dapat diCEGAH
◦ Pemasangan IV LINE
– Mempermudah asupan OBAT-OBATAN & NUTRISI
◦ Pemberian ANTI-PLATELET
– Mencegah bekuan darah
– Alergi ASPIRIN ? à CLOPIDOGREL
◦ Nitrogliserin
– Menurunkan BEBAN JANTUNG
– VASODILATOR à menurunkan aliran balik jantung à memperbaiki kepatenan PD coroner.
– Membedakan INFARK & ANGINA
◦ Nyeri INFARK : tidak hilang
◦ Nyeri ANGINA : HILANG dgn Nitrat
◦ MORPHIN
– Anti NYERI paling POTEN
– EFEK negatif:
◦ Depresi SISTEM PERNAFASAN
◦ Diganti dengan PETIDIN
— OBAT-OBATAN:
◦ Trombolitik
– Perbaiki ALIRAN DARAH à referfusi
– Melarutkan BEKUAN DARAH
– Paling EFEKTIF 1 jam onset à maksimal 12 jam onset
– RESTI perdarahan intrakranial à kontraindikasi usia > 75 tahun
– Misal: streptokinase
◦ Beta Blocker
– Menurunkan BEBAN JANTUNG à mengurangi nyeri dada
– Mencegah SERANGAN ULANGAN’
– Memperbaiki DISRITMIA
– Misal: metoprolol, atenolol, acebutol, propanolol, pindolol, dan nadolol
◦ Angiotensin-Converting Enzyme (ACE) Inhibitors
– menurunkan TEKANAN DARAH
– mengurangi CEDERA otot jantung
– memperlambat KELEMAHAN otot jantung
Misal: captopril
— Antikoagulan
◦ Encerkan & Cegah BEKUAN DARAH pd ARTERI
◦ Misal: heparin dan enoksaparin
◦ Antiplatelet
◦ Hentikan AKTIVITAS platelet dlm membentuk BEKUAN DARAH yang tidak diinginkan.
◦ Misal: aspirin dan clopidogrel
— Obat-obatan TIDAK MAMPU?
◦ ANGIOPLASTI
– Non BEDAH dg MEMBUKA SUMBATAN di AERTERI menggunakan KATETER dg BALON di ujungnya à balon DIKEMBANGKAN à plaq tertekan ke dinding arteri à koroner terbuka à diletakan tabung STENT (mencegah plaq menutup)
— CABG (Coronary Artery Bypass Grafting)
◦ Tindakan BEDAH
◦ Membuat JALAN PINTAS meleawati arteri tersumbat menggunakan ARTERI/VENA dari bagian tubuh lain
Label:
ilmu
|
0
komentar
Langganan:
Postingan (Atom)
jam
Jumlah pengunjung
Laskar X-Pan City
- Perawat Ksatria Indonesia
- Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia
- Dunia telah memberikan arti bagi hidupku. Saya hanyalah anak kampung yang tidak ingin ketinggalan dengan kemajuan teknologi. Bukan saatny orang kampung termarjinalkan. Sekarang adalah saatnya untuk maju. membuka bakat terpendam yang dimiliki oleh orang kampung seperti saya ini.
Perjalananku
- [TIPS] (8)
- anak (2)
- askep (6)
- bedah (10)
- bisnisku (5)
- curahan hatiku (9)
- dari sahabatku (10)
- gawat darurat (4)
- GIZI (1)
- hanya cerita (2)
- Hiburan (5)
- ilmu (22)
- ilmu jiwa (1)
- informasi (12)
- kulit (1)
- maternitas (2)
- motivasi (2)
- musik (1)
- my fam (1)
- obat (1)
- pedoman perawat (1)
- penyakit dalam (3)
- skripsi (1)
- SYARAF (1)
- teman (2)
- Untuk mengingatkan (11)
- VITAMIN (6)